Sabtu, 26 Februari 2011

mikro ekonomi struktur industri

13.4        MIKRO EKONOMI STRUKTUR INDUSTRI
                                Keluaran atau output yangdihasilkan oleh sebuah perusahaan di sector industry tidak hanya berupa barang hasil produksinya. Beberapa jenis industry tertentu menghasilkan pula tenaga listrik yang kelebihannya kemudian dijual, beroleh penghasilan dari jasa industry yang diberikan kepada pihak lain, serta penerimaan dari jasa lain yang sifatnya nonindustri.
13.4.1 Keluaran, Masukan, dan Nilai Tambah
Nilai keluaran (output value) industry kerajian/rumah tangga pada tahun 1993 rata-rata sebesar Rp.2,62 juta per unit usaha. Dengan nlai masukan (input value atau input cost) Rp1,61 juta,maka tiap unit usaha indusrti rumah tangga pada tahun tersebut rata-rata menghasilkan nilai tambah (value added) sebesar Rp1,01 juta. Angka-angka ini jelas kecil bila dibandingkan dengan angka untuk perusahaan-perusaan indusrti yang berskala diatasnya. Nlai tambah yang disumbangkan oleh perusaan kecil pada tahun yang sama rata-rata Rp12,08 juta per perusahaan,hamper 12 kali lipat dibandingkan nilai tambah per unit usaha kerajinan. Sedangkan nilai tambah perusahaan-perusahaan besar/sedang jauh lebih basar lagi, rata –rata Rp2,81 miliar per perusahaan; dengan perkataan lain, 232 kali nilai tambah perusahaan-perusaan kecil, atau 2782 kali nilai tambah industry rumah tangga.
Jadi dapat disimpulan kalah efisiennya industry yang berskala lebih besar dalam menciptakan nilai tambahmungkin tidak sepenuhnya karena efisiensi produksinya lebih rendah. Boleh jadi hal itu disebabkan karena lebih besarnya biaya-biaya nonproduksi ayng harus dikeluarkan oleh perusahaan berskala lebih besar.
13.4.2 Struktur Biaya
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusaan di sector pengolahan dapat dirincikan atas biaya bahn baku; biaya bahan lain; biaya sewa capital; dan biaya jasa-jasa.
Antar nilai keluaran dan biaya total merupakan keuntungan kotor atau profit bruto. Secara garis besar, struktur biaya suatu industry dapat dirumuskan sebagai berikut:
Biaya masukan = biaya bahan baku + biayabahan lain + biaya sewa capital + biaya jasa-jasa
Biaya tenaga kerja = gaji + upah + tunjangan + bonus
Biaya total = biaya masukan + biaya tenaga kerja
Nilai tambah = nilai keluaran – biaya masukan
Profit bruto = nilai keluaran – biaya total
Nilai tambah dan profit bruto dapat pula dirumuskan sebagai:
Nilai tambah = biaya tenaga kerja + profit brotu
Profit brotu = nilai tambah – biaya tenaga kerja
13.4.3 Upah dan Produkivitas Pekerja
Upah yang diterima oleh setiap orang tenaga kerja di sector industry pada tahun 1993 rata-rata 3.131.000 setahun,atau sekitar Rp261.000 sebulan. Sedangkan pada tahun 1990 sebesar Rp1.739.000 setahun, atau sekitar RP145.000 per bulan. Denga kata lain, dalam tiga tahun upah di sector industry mengalami kenaikan nominal sebesar 80%. Kenaikan upa nominal sebesar itu jelas menaikan juga tingkat upah rill karena laju inflasi kumulatif selama tiga tahun yang sama tidak sampai setinggi itu. Dalam kurun yang sama, produksivitas tenaga kerja sector industry juga mengalami peningkatan; masing-masing dari Rp 26.615.000 menjadi Rp 39.277.000 jika dihitung terhadap nilai keluaran ( naik 48% ), dan dari Rp9.500.000 menjadi Rp14.632.000 ( naik 54% ) jika dihibung berdasarkan nilai tambah.
Tingkat upah tertinggi diterima oleh tenaga kerja industry logam dasar,yakni lebih dari Rp9 juta setahun pada tahun 1993. Di lain pihak, para pekerja industry perkayuan dan barang-barang dari kayu paling rendah tingkat upahnya, hanya Rp2,048 juta pada tahun 1993. Kendati nlai mutlaknya meningkat dibandingkan pada tahun 1990 (Rp1,612 juta), namun secara relative perkembangan tingkat uapah pekerja industry ini mengalami kemunduran. Upah terrandah pada tahun 1990 adalah industry tekstil, pakaian jadi dan kulit, ssemntara upah industry perkayuan berada urutan ke enam.
Pekerja industry logam dasar tidak saja menerima upah tertinggi dibandingkan rekan-rekan mereka yang berkerja di bidang indutri lainnya. Karena produtivitasnya juga tinggi, baik dihitung nilai keluaran maupun diukur nilai tambah, baik pada tahun 1990 maupun tahun 1993


 pengarang : Durmahiry

Minggu, 28 November 2010

strategi pemasaran

Strategi Pemasaran

Pendahuluan

Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan, produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik. Jasa pada dasarnya adalah seluruh ativitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikomsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan , memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud bagi pembeli pertamanya. Berdasarkan beberapa definisi diatas maka jasa pada sasarnya adalah sesuatu yang mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Tidak berwujud tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak menggunakan bantuan
3. Suatu produk fisik
4. Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan
5. Terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa.

Pembahasan

Jasa yang saya teliti adalah jasa dalam bidang servis hp dan mejual pulsa,konter riki cell tersebut berdirinya pada tahun 2009 nama pemiliknya adalah Riki dengan modal awalnya 10.000.000 .konter ini berada di jl.swadaya II no.1 rt.008 rw.008,Dimana awalnya konter servis hp tersebut hanya memiliki 1 pegawai dan berkembang pada tahun 2010 menjadi memiliki 4 pegawai.konter ini mempunyai system untuk mengatur pegawainya,Dimana 2 pegawai yang cuma melayani untuk membeli pulsa dan 2 lagi melayani servis hp yang rusak dan menambahkan softwarenya.Untuk servis hp biasanya konter ini member harga tergantung kerusakan yang ada di hp tersebut,biasanya dari 40.000 – 300.000 dan Gaji pegawainya adalah 1.000.000 perbulan per orang.

Isi

Konter ini memiliki kerja sama dengan distrubusi pulsa untuk mendapatkan harga yang lebih murah untuk mendapat untung yang lebih besar untuk menjualnya kembali.
Konter servis ini promosi untuk menarik konsumen dari awal berdiri sempai sekarang untuk menggunakan jasanya,dengan cara :
• Awalnya dengan cara dari mulut ke mulut.
• Lalu mengunakan orang terdekat untuk menawarkan servis dan orang yang dapat membawa konsumen mendapat bagian dari hasil servis tersebut.
• Dengan cara pelanggan untuk membawa teman atau orang yang ingin servis.

Pendapatan

Pendapata perbulan untuk menjual pulsa dan kartu perdana sekitar 15.000.000 dan untuk jasa servis hp sekitar 5.000.000 ditotal untuk keseluruhan 20.000.000,untuk laba bersih sendiri hanya sekitar 3.200.000 perbulan.

kesimpulan

konter hp ini selain menjual pulsa dan menjual hp,dia berdiri juga menawarkan jasa servis hp yang rusak.Dimana konter ini hanya promosikan jasanya dari mulut ke mulut dan dengan menggunakan orang terdekatnya memberi tahu tempat servis konter ini.

sumber : riki

Nama : Rama Febriyana
Kelas : 1EB15
NPM : 28210185